Selamat Datang di Blog PMII RAYON FKIP Uninus

Pengertian dan Teori Organisasi

A.PENGERTIAN
1.Pengertian Teori
Teori adalah suatu Ilmu Pengetahuan yang telah di uji kebenarannya.
Teori adalah suatu kerangka yang merupakan alat pikir untuk membantu suatu rumusan tertentu yang bisa dikembangkan.
Secara umum adalah suatu pedoman yang diberikan orang terbuka atau sekitarnya yang mampu memberi proses pekerjaan.

2.Pengertian Organisasi
Menurut ERNEST DALE:
Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu  struktur atau pola hubungan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.

Menurut CYRIL SOFFER:
Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah sekelompok orang yang saling bekerja  sama untuk mencapai tujuan bersama.

3.Pengertian Teori Organisasi
Teori organisasi secara umum bisa diartikan sebagai suatu pikiran yang merupakan sekelompok orang yang membagi tugas dengan cara struktur untuk mendapatkan pedoman yang ingin dicapai bersama-sama.

Teori Organisasi adalah teori yang berusaha menerangkan/meramalkan bagaimana organisasi dan orang didalamnya berperilaku dalam berbagai struktur organisasi,budaya dan lingkungan untuk mencapai tujuan.

4.Ciri-Ciri Organisasi
a. Lembaga social yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang         ditetapkan.
b.    Dikembangkan untuk mencapai tujuan
c.    Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun
d.    Instrumen social yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.
B.PERKEMBANGAN TEORI ORGANISASI

teori organisasi (PMII RAYON FKIP UNINUS BANDUNG)


Gambar di atas adalah bagan mengenai perkembangan Teori Organisasi.Berikut adalah penjelasan yang lebih mendalam mengenai perkembangan teori organisasi.

  1. TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19).  Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
Dalam teori ini organisasi digambarkan seperti toet piano dimana masing-masing nada mempunyai spesialisasi (do.. re.. mi.. fa.. so.. la.. si..) dimana apabila tiap nada dirangkai maka akan tercipta lagu yang indah begitu juga dengan organisasi.
Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggab manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
Dalam teori ini organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku tidak mengandung kreatifitas. Teori klasik mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerjasama.
Aliran klasik mengembangkan prinsip-prinsip atau model universal yang dapat digunakan pada semua keadaan , melihat organisasi sebagai system tertutup yang diciptakan untuk mencapai tujuan dengan efisien. Jadi tema utama aliran klasik adalah efesiensi dan mekanistis sedangkan berdasarkan perspektif sistem teori organisasi klasik bersifat tertutup dan berdasarkan perspektif tujuan bersifat rasional.
            Definisi Organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja sama.
Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Empat unsure pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
a.    Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b.    Kelompok orang
c.    Kerjasama
d.    Kekuasaan & Kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok: Kekuasaan,Saling melayani,Doktrin,Disiplin.
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
a.    Pembagian kerja (untuk koordinasi)
b.    Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal)
c.    Struktur (hubungan antar kegiatan)
d.    Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).
Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
¨       BIROKRASI Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
¨       ADMINISTRASI Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi.
¨       MANAJEMEN ILMIAH  Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi.
Semua teori diatas dikembangkan sekitar tahun 1900-1950. Pelopor teori ini kebanyakan dari sebuah negara berbentuk kerajaan “Mesir, Cina & Romawi”.

1.1 TEORI BIROKRASI

Dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic Organization”.
Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL:
“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas.  Sedangkan “Rasional”  karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai.
Birokrasi mencoba melukiskan sebuah sebuah organisasi yang ideal, organisasi yang secara murni rasional dan yang akan memberikan efesiensi operasi yang maksimum. Karakteristik-karakteristik dibawah ini merupakan esensi dari birokrasi Weber atau disebut juga organisasi yang ideal.
Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber:
©       Pembagian kerja
©       Hirarki wewenang
©       Program  rasional
©       Sistem Prosedur
©       Sistem Aturan hak kewajiban
©       Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal

Organisasi birokratis mungkin dapat diterapkan dengan lebih baik dengan menggunakan beberapa seting yang berbeda. Walaupun bentuk birokrasi lebih banyak diterapkan pada organisasi pemerintah bentuk ini juga dapat diterapkan pada organisasi bisnis, organisasi sukarela atau organisasi- organisasi keagamaan. Organisasi birokrasi sangat menarik sebab menampakkan pentingnya pendekatan paling efesiensi untuk mengawasi pekerjaan yang diberikan karyawan  dengan jumlah objek yang besar.Pengalaman secara umum cenderung menunjukkan bahwa keaslian tipe birokrasi  administrasi adalah berasal dari keaslian dalam sudut pandang tehnikal, kesesuaian yang tinggi dalam mencapai efesiensi dan secara formal mementingkan pengetahuan dan rasionalitas, pentingnya melaksanakan pengawasan terhadap manusia.Sebab organisasi birokrasi menyediakan struktur yang pasti dari sedikit kekuasaan dimana perintah-perintah  disalurkan beradasarkan tingkat dari jumlah pengaruh dalam posisi yang dikuasai.

1.2 TEORI ADMINISTRASI

Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa  dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika.
HENRY FAYOL (1841-1925): Seorang industrialis asal Perancis tahun 1916 menulis sebuah buku “Admistration industrtrielle et Generale” diterjemahkan dalam bahasa inggris 1926 dan baru dipublikasikan di amerika 1940.
Walaupun prinsip-prinsip organisasi ditulis pada waktu yang hampir bersamaan tetapi fokus Taylor dan Fayol berbeda. Ide-ide Taylor didasarkan atas penelitian ilmiah sedangkan Fayol menulis atas dasar pengalamannya bertahun-tahun sebagai seorang praktisi eksekutif. Fayol mencoba menengembangkan prinsip-prinsip umum yang dapat diaplikasikan pada semua manajer dari semua tingkatan organisasi dan menjelaskan fungsi-fungsi yang harus dilakukan seorang manajer, sedangkan Taylor memusatkan perhatian pada tingkat yang paling rendah dalam organisasi.
Henry Fayol menggunakan seluruh karier bisnisnya pada sebuah perusahaan pertambangan dan industri di Perancis dan pension setelah membuat kemajuan besar dalam mengorganisir dan memperluasnya. Tahun-tahun terakhir digunakannya untuk memperkembangkan hasil pemikirannya khususnya dalam lingkungan pemerintahan, bahwa prinsip-prinsip administrasi dapat dan harus diaplikasikan pada semua bentuk organisasi tidak hanya pada perusahaan dan industri.
14 Kaidah manjemen menurut Fayol yang menjadi dasar teori administrasi:


ª       Pembagian kerja
ª       Wewenang & tanggung jawab
ª       Disiplin
ª       Kesatuan perintah
ª       Kesatuan pengarahan
ª       Mendahulukan kepentingan umum
ª       Balas jasa
ª       Sentralisasi
ª       Rantai Skalar
ª       Aturan
ª       Keadilan
ª       Kelanggengan personalia
ª       Inisiatif
ª       Semangat korps


Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok:
§        Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
§        Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran)
§        Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal)
§        Kegiatan Keamanan
§        Kegiatan Akuntansi
§        Kegiatan Manajerial atau “FAYOL’s FUNCTIONALISM” yaitu:
a.    Perencanaan
b.    Pengorganisasian
c.    Pemberian perintah
d.    Pengkoordinasian
e.    Pengawasan
JAMES D. MOONEY & ALLEN REILLY :1931 Menerbitkan sebuah buku “ONWARD INDUSTRY” inti dari pendapat mereka adalah “koordinasi merupakan factor terpenting dalam perencanaan organisasi”. Tiga prinsip yang harus diterapkan dalam sebuah organisasi menurut mereka adalah:
a.    Prinsip Koordinasi
b.    Prinsip Skalar & Hirarkis
c.    Prinsip Fungsional

1.3 MANAJEMEN ILMIAH

Dikembangkan tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR.  Definisi Manajemen Ilmiah:
“Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”.
F.W. TAYLOR menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Oif Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”.  Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”.
Titik penekanan yang ditampakkan dalam mempelajari manajemen adalah percobaan untuk memperoleh prinsip-prinsip ilmiah yang menjadi petunjuk kegiatan dari praktek manajer  untuk mendisain atau memodifikasi struktur organisasi. Tekanannya pada ilmu adalah sangat penting,
Ada dua pendapat penting tentang manajemen ilmiah, pertama manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Kedua, manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “ a bag of trick” untuk meningkatkan efesiensi kerja organisasi.
Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek manajemen modern maka F.W. TAYLOR dijuluki sebagai “BAPAK MANAJEMEN ILMIAH”.
Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
a.    Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan.
b.    Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
c.    Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan.
d.    Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah
2.TEORI NEOKLASIK
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada  “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”. . Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pada pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. Atas dasar anggapan ini maka teori neo klasik mendefinisikan suatu organisasi sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama.
Beberapa tokoh yang terkenal dalam aliran Neo Klasik antara lain :
          1) Elton Mayo dengan “ Howthorne Study “
          2) Hugo Musnterberg “ Psikologi Industri “
          3) Maslow “ Teori Hirarki Kebutuhan “ (Basic Need)
          4) Herzberg “ Motivasi Dua Faktor “
          5) Chester Bernard “ Sistem Kerjasama “
          6) Douglas Mc. Gregor “ Teori X dan Y”
A.Elton Mayo dan Kajian Howthorne
Penemuan-penemuan howthorne telah menambah dimensi dimensi baru dan esensial bagi teori organisasi. Di dalam studi Howthorne tersebut telah memperkenalkan gagasan bahwa organisasi adalah suatu system terbuka dimana segmen teknis dan manusiawi saling terkait erat. Dan pada akhirnya percobaan-percobaan Howthorne menunjukkan bagaimanakegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.
Kajian howthorne diperluas dan diteruskan pada tahun 1930-an, pada mulanya diciptakan oleh para insinyur industri dari Western electric untuk menguji akibat dari berbagai macam tingkat penerangan terhadap produktivitas kerja. Kesimpulan dari penelitian ini ternyata bahwa intensitas penerangan jelas tidak mempunyai hubungan langsung dengan produktivitas kelompok, tetapi mereka tidak dapat menjelaskan perilaku yang mereka saksikan.
Kemudian para insinyur Western Electric menghubungi ahli psikologi Elton mayo untuk ikut dalam kajian tersebut. Akhirnya ditambahlah elemen-elemen penguji perubahan panjang hari kerja dan waktu kerja dalam seminggu. Pengenalan waktu istirahat, rencana upah individual dan kelompok, ternyata insentif tidak terlalu berpengaruh terhadap produktivitas. Kajian Howthorne mengantar ke jaman humanisme organisasi dalam melihat rancangan organisasi para manajer selalu mempertimbangkan akibat terhadap kelompok kerja, sikap pegawai dan hubungan antara manajemen dengan pegawai.
B.Hugo Munsterberg
Hugo Munsterberg merupakan pencetus psikologi industri sehingga dikenal sebagai Bapak Psikologi Industri. Dalam bukunya “ Psikology and Industrial Efficiency” menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan produktivitas harus melakukan tiga cara, yaitu :
          a. penemuan best possible person.
          b. penciptaan best possible work.
          c. penggunaan best possible effect
C.Maslow “ Teori Hirarki Kebutuhan “ (Basic Need)
Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa seseorang berprilaku tertentu karena didorong oleh berbagai kebutuhan yang harus dipenuhinya. Maslow menggolongkan kebutuhan manusia menjadi lima macam yang tersusun dalam suatu hirarki.
  1. Kebutuhan yang bersifat fisiologis (physiological needs), yang dapat dimanifestasikan dalam hal kebutuhan akan makan, minum, pakaian, tempat tinggal dan kebutuhan lain yang bersifat fisik, misalnya kebutuhan bebas akan rasa sakit.
  2. Kebutuhan akan rasa aman (safety and security needs), misalnya dalam bentuk kebutuhan akan kebebasan dari segala bentuk ancaman, baik di dalam dinas maupun diluar jam dinas, bebas dari segal macam tuduhan, kebutuhan akan keamanan jiwa dan harta.
  3. Kebutuhan social dan rasa memiliki (social and belongingness). Yang termasuk dalam kebutuhan ini antara lain kebutuhan akan berkelompok(berteman), afiliasi, interaksi, dicintai dan mencintai.
  4. Kebutuhan akan penghargaan atau prestige (esteem needs), kebutuhan ingin dihargai pendapatnya dan dihormati.
  5. Kebutuhan untuk mempertinggi kapasitas kerja/Aktualisasi diri (self actualization), yaitu kebutuhan untuk memenuhi diri sendiri dengan menggunakan kemampuan, ketrampilan dan potensi.
D.Herzberg “ Motivasi Dua Faktor “
Teori ini dinamakan teori dua faktor karena dalam teori ini dikembangkan dua factor motivasi bagai para pegawai. Faktor yang pertama dinamakan faktor yang membuat pegawai merasa tidak puas (dissatisffiers factor) dan factor yang kedua adalah factor yang membuat pegawai merasa puas (satisfiers factor). Dua factor tersebut juga dinamakan faktor ekstrinsik dan intrinsik.
Faktor Eksintrik
          Faktor yang membuat pegawai tidak puas (disasstifiers) atau faktor ekstrinsik meliputi faktor-faktor sebagai berikut :
        Gaji atau upah
        Keamanan Kerja
        Kondisi Kerja
        Status
        Kebijaksanaan perusahaan
        Mutu dari teknik pengawasan
        Interaksi antar personal, yang dapat dibedakan menjadi inetraksi antar sesama pegawai, interaksi antara atasan dan bawahan.
Faktor Intrinsik
          Faktor yang kedua yaitu faktor pemuas (satisfiers) atau intrinsik  terdiri dari serangkaian kondisi yang meliputi beberapa faktor sebagai berikut :
          Pengakuan (recognition)
          Tanggung jawab (responsibility)
          Prestasi (achievement)
          Pekerjaan itu sendiri (the work itself)
          Adanya kemungkinan untuk berkembang (the possibility of growth)
          Kemajuan (advancement)
E.Chester Bernard “ Sistem Kerjasama “
Chester Barnard merupakan pencetus “ organisasi sebagai system social “ Ialah yang pertama kali memperlakukan organisasi sebagai suatu sistem. Barnard dalam karyanya “The Function of The Executive” menekankan agar organisasi dan individu dapat berhasil, organisasi dan individu tersebut harus mengembangkan kerjasama. Barnard menekankan pentingnya pengakuan terhadap adanya organisasi informal disamping organisasi yang formal.
Beberapa pandangan dari Chester Barnard :
          Lebih menekankan aspek psikologi daripada aspek teknis ekonomis
          Hidupnya organisasi bergantung pada pemeliharaan keseimbangan diantara sumbangan dengan kepuasannya.
          Perlu diberikan imbalan psikosial disamping materi.
          Wewenang bergantung pada kesediaan bawahan untuk patuh
          Harus ada organisasi informal.
F.Douglas Mc. Gregor “ Teori X dan Y”
Dalam tesisnya Douglas menyatakan ada dua pandangan tentang manusia. Pandangan pertama, pada dasarnya bawahan itu sifatnya negatif (Teori X) dan yang lainnya pada dasarnya positif ( Teori Y ). Setelah mempelajari cara para manajer menghadapi para pegawai, MC Gregor berkesimpulan bahwa pandangan seorang manajer tentang sifat manusia didasarkan atas pengelompokkan asumsi tertentu dan bahwa manusia cenderung untuk menyusaikan perilaku terhadap bawahannya sesuai dengan asumsi-asumsi tersebut :
Asumsi dari teori X dan Y ini dapat membimbing manajer dalam merancang organisasi mereka dalam memotivasi pegawai-pegawainya.
ASUMSI X
Teori X ada 4 asumsi yang dianut oleh para manajer :
        Para pegawai pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan jika mungkin menghindarinya.
        Karena pegawai tidak menyukai pekerjaan, maka mereka harus dipaksa, dikendalikan dan diancam dengan hukuman.
        Para pegawai akan mengelakkan tanggung jawab.
        Kebanyakan pegawai menempatkan rasa aman diatas factor lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan dan hanya akan memperlihatkan sedikit ambisi.
ASUMSI Y
Teori Y terdapat 4 asumsi :
        Para pegawai dapat melihat pekerjaan sebagai sesuatu yang biasa seperti halnya istirahat atau bermain.
        Manusia akan menentukan arahnya sendiri dan mengendalikan diri, jika mereka terikat pada tujuan-tujuan.
        Rata-rata orang dapat belajar untuk menerima, malahan mencari tanggung jawab
Kreativitas yaitu kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan yang baik tersebar luas pada seluruh populasi dan tidak selalu merupakan hak dari mereka yang menduduki fungsi manajerial.
3.TEORI MODERN
Aliran Modern lebih mengarah pada pendekatan kontingensi. Aliran ini menekankan bahwa organisasi harus bersifat terbuka atau berhubungan dengan lingkungan. Organisasi yang efektif adalah jika struktur organisasinya mampu menyesuaikan dengan karakteristik lingkungannya, organisasi harus memiliki tingkat adaptabilitas yang tinggi. Tokoh-tokoh dalam aliran modern antara lain :
A.Joan Woodward “ Pengaruh Teknologi terhadap Organisasi “
Woodward melakukan studi tentang pengaruh teknologi terhadap organisasi. Hasil kajiannya menunjukkan bahwa kebanyakan struktur organisasi berhubungan dengan teknik-teknik pembuatan  (manufacturing) yang dipergunakan dalam organisasi yang bersangkutan. Menurut Woodward perbedaan teknologi akan menyebabkan perbedaan tuntutan terhadap keahlian manusia yang berbeda-beda dan akhirnya juga menuntut perbedaan dalam struktur organisasinya.
Dalam penelitiannya Woodward menemukan juga bahwa banyak organisasi yang strukturnya didesain hanya berdasarkan meniru struktur organisasi lainnya atau semata-mata keinginan dari pihak manajernya. Penemuan utama dari Woodward adalah bahwa teknologi berpengaruh langsung terhadap struktur social organisasi. Perubahan-perubahan dalam penggunaan teknologi dalam organisasi akan berpengaruh langsung terhadap strukturnya seperti panjangnya rantai komando, rentang kendali dan rasio antara manajer dengan total personal serta ukuran organisasi.
            B.James D. Thompson
Ide-ide Thompson tentang hubungan teknologi, lingkungan dan struktur tidak hanya terbatas pada organisasi bisnis tetapi juga diluar bisnis. Menurutnya ada kesamaan antara organisasi bisnis dan non bisnis dalam menanggapi pengaruh lingkungan dan teknologi terhadap struktur. Organisasi-organisasi yang memiliki pengalaman dan problem-problem yang sama dalam berhubungan dengan lingkungan dan struktur akan memiliki perilaku yang hampir sama. Dan dengan demikian akan mendorong munculnya kesamaan bentuk diantara organisasi-organisasi tersebut. Ide-ide Thompson tersebut sangat berarti bagi pengembangan teori organisasi terutama dalam hal bagaimana organisasi harus mendesain strukturnya agar mampu menghadapi perubahan-perubahan teknologi dan lingkungannya.
Sumbangan Thompson yang lain adalah pemikirannya tentang organisasi sebagai system terbuka. Konsep Thompson yang memandang organisasi sebagai system terbuka akhirnya menjadi konsep utama dalam mempelajari evolusi organisasi.
C.Jay W. Lorsch dan Paul R. Lawrence
Konsep-konsep yang dikemukakan oleh Lorsch dan Lawrence pada dasarnya adalah konsep tentang diferensiasi dan integrasi. Konsep Diferensiasi mengacu pada adanya keanekargaman jenis tugas dan pekerjaan, sedangkan konsep integrasi adalah sama dengan konsep koordinasi. Agar tugas-tugas yang beraneka ragam dalam organisasi dapat terkoordinir dengan baik maka harus ada koordinasi yang baik terhadap tugas-tugas tersebut.
Lorsch dan Lawrence meneliti tentang hubungan antara lingkungan dengan organisasi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa organisasi dapat berhasil maka struktur organisasi harus disesuaikan dengan kondisi lingkungannya. Penyesuaian-penyesuaian terhadap tuntutan perubahan lingkungan inilah yang menyebabkan munculnya diferensiasi dalam organisasi.
F.Daniel Katz dan Robert Kahn “ Perspektif Lingkungan”
Buku Daniel Katz dan Robert Kahn berjudul “ The social Psycology of Organizations “ merupakan pendorong yang penting bagi pengenalan perspektif system terbuka dalam teori organisasi. Buku ini memberikan deskripsi yang meyakinkan tentang keunggulan-keunggulan perspektif system terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan lingkungannya dan perlunya organisasi menyesuaikan diri terhadap lingkungannya yang berubah jika mereka ingin bertahan hidup.
G.Kelompok Aston dengan “ Besaran Organisasi “
Kelompok ini mendukung besaran (size) organisasi sebagai factor penting yang mempengaruhi struktur. Organisasi besar telah terbukti mempunyai banyak kesamaan komponen structural. Demikian juga dengan organisasi kecil, yang paling penting adalah bukti menunjukkan bahwa beberapa hal dari komponen tersebut mengikuti sebuah pola tertentu pada saat organisasi berkembang dalam besarannya. Bukti tersebut berguna bagi para manajer untuk membantu m,ereka membuat keputusan desain organisasi bersamaan dengan bertumbuhnya organisasi.
Teori Organisasi Modern merupakan teori yang mendekati masalah sebagai suatu sistem keseluruhan, memperhatikan berbagai variabel, dan memahami adanya proses dinamis. Teori Organisasi Modern membicarakan sistem dan ketergantungan bagian, organisasi formal, organisasi informal, struktur status dan peranan, dan lingkungan fisik. Selain itu dikemukakan pula proses hubungan dalam sistem dan tujuan organisasi. Organisasi, menurut Teori Organisasi Modern, adalah proses yang tersusun dalam suatu sistem di mana orang di dalamnya berinteraksi untuk tujuan.
Teori modern adalah multi disiplin dengan sumbangan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Interaksi dinamis antar proses, bagian dan fungsi dalam suatu organisasi maupun dengan organisasi lain dan dengan lingkungan.
Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan. Yang stabil, tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Karakteristik Teori Modern:
  1. Kadang-kadang disebut analisis sistem organisasi,
  2. Mempertimbangkan semua elemen, organisasi,
  3. Memandang organisasi sebagai suatu sistem,
  4. Penyesuaian diri agar organisasi itu dapat bertahan lama dalam hidupnya, harus disesuaikan dengan perubahan lingkungannya,
  5. Organisasi dan lingkungannya harus dilihat sebagai sesuatu yang saling ketergantungan.  Multidisiplin.
Kontributor Teori Modern:
  • Alfred Korzybski, 1993
General Sementics manusia hidup dalam tiga dunia yang berbeda, yaitu dunia peristiwa, dunia objek dan dunia simbol, menitik beratkan masalah bahasa dan komunikasi, topik: ringkasan, penyimpulan, kekakuan bahasa, lingkungan komunikasi, sifat kata-kata, dan pentingnya tanggapan.
  • Chester I. Barnard, 1938
Organisasi sebagai suatu sistem sosial yang dinamis; individu, organisasi, penyalur, dan konsumen merupakan bagian dari lingkungan organisasi; aspek organisasi formal dan informal.
  • Norbert Wiener, 1948
Menemukan sibernetika=orang=pengemudi, pengendalian sistem pada pengaruh arus balik informasi; menunjang perkembangan komputer eletronik, penggunaan komputer dalam proses pengawasan, suatu sistem terdiri atas input, proses, output, arus balik, dan lingkungan.
4.TEORI POST-MODERN
Aliran Post Modern termasuk dalam teoritikus tipe 4 yg lebih memperhatikan pada sifat politis organisasi. Pandangan Aliran ini adalah bahwa struktur bukanlah merupakan usaha yang rasional dari para manajer untuk menciptakan struktur yang paling efektif tetapi merupakan hasil dari suatu pertarungan politis diantara koalisi-koalisi di dalam organisasi untuk memperoleh kontrol.
          Selain itu aliran post modern juga berisi teori-teori mulai tahun 1975 sd sekarang. Yang memandang bahwa :
  1. Suatu organisasi  terdiri dari berbagai entitas (tim) yang beragam namun terhubung satu sama lain. Entitas-entitas tersebut mempunyai kemampuan untuk mengatur dan mengontrol dirinya sendiri melalui koordinasi yang bersifat polisentris.
  2. Koordinasi dibangun melalui kebutuhan pekerjaan
  3. Entitas diorganisasikan dalam flat desain, pekerja sangat diberdayakan dan dilibatkan dalam pekerjaan, informasi disebarluaskan
  4. Menekankan pada “continous improvement”.
March dan Simon “ Batas-Batas Kognitif terhadap Rasionalitas “
          March dan Simon menentang gagasan klasik mengenai keputusan yang rasional atau optimum. Mereka beragumentasi bahwa mayoritas pengambil keputusan memilih alaternatif yang memuaskan – alternative cukup baik. Hanya pada kasus-kasus yang luar biasa mereka akan mencari dan menyeleksi alternatif yang optimal.
Jefrey Pfeffer “ Organisasi sebagai Arena Politik “
Jeffrey Pfeffer menciptakan model teori organisasi yang mencakup koalisi kekuasaan, konflik inherent atas tujuan serta keputusan desain organisasi yang mendukung kepentingan pribadi dari orang yang berkuasa. Pfeffer mengusulkan agar kendali di dalam organisasi menjadi tujuan ketimbang hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan yang rasional, seperti produksi output yang efisien.Organisasi merupakan koalisi terdiri dari berbagai kelompok dan individu dengan tuntutan yang berbeda-beda. Desain organisasi merupakan hasil dari pertarungan kekuasaan berbagai koalisi tersebut.
Reinventing Government dan Banishing Bureacracy
          Pada tahun 1992 diterbitkan karya yg berjudul Reinventing Government “ dengan judul How the entreupreunerial spirit is transforming the public sectors karya David Osborne dan Ted Gabler. Pesan inti dari buku ini adalah bahwa pemerintah-pemerintah dimana-mana perlu memasukkan jiwa entrepreuneur ke dalam sektor publik. Hal tsb dirasakan perlu u menghadapi dunia yg selalu mengalami perubahan.
          Dalam buku tsb terdapat sebuah pendekatan yang disampaikan oleh W. Edward Deming yang dinamakan Manajemen Kualitas Total (Total Quality Management).
          Dalam pendekatan ini lembaga2 publik harus memusatkan pada lima prinsip :
  1. Hasil (result)
  2. Pelanggan (customer)
  3. Desentralisasi (decentralization)
  4. Pencegahan (prevent )
  5. Pendekatan pasar dan sistem
TQM didasarkan pd pengalaman Deming, Juran, Kaizen dan Taguchi. Ide dasarnya terletak pd TQM Triangle yg menekankan keberhasilan manajemen berdasarkan komitmen anggota dan pimpinan organisasi (commitment), pelibatan para anggota organisasi (involvement) dan pemanfaatan ilpeng (scientific knowledge)
Banishing Bureaucracy
Osborne dan Plastrik (1997) mengajukan lima macam strategi The Five C’S : changing government DNA, strategi tersebut adalah ;
  1. The core strategy
  2. The consequences strategy
  3. The customer strategy
  4. The control strategy
  5. The culture strategy
The Knowledge Creating Company (1995)
          Ikujiro Nonaka (1995)
          Penciptaan pengetahuan keorganisasian (organizational knowledge creation) yaitu kemampuan sebuah perusahaan secara keseluruhan untuk menciptakan :
  1. Pengetahuan baru
  2. Menyebarkannya mll seluruh sistem yg ada
  3. Memasukkannya ke dlm produk2, servis dan sistem2
  4. Maka komponen yg plg mendasar serta universal organisasi adh pengetahuan manusia (human knowledge)




3.1 Kesimpulan
Dengan melihat uraian mengenai Teori Organisasi pada bab-bab sebelumnya maka kita dapat mengatahui bahwa Teori Organisasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu.
Perkembangan yang terjadi dari teori klasik kemudian teori neo-klasik dan sampai kepada teori modern telah melahirkan pemikiran-pemikiran yang dinamis dan semakin sesuai dengan kehidupan kita sehari-hari.
Teori Modern yang kini menjadi pemikiran terkemuka terkait masalah organisasi banyak menanamkan nilai keterbukaan pada sebuah organisasi.Hal ini dikarenakan semakin tingginya kebutuhan manusia akan bantuan sesamanya.Bagaimana seorang individu berbaur dengan organisasi ataupun organisasi berbaur dengan masyarakat.
Seorang individu dapat dikatakan sebagai manusia modern jika individu tersebut mmemiliki kemampuan untuk dapat bergabung dan aktif dalam sebuah organisasi karena faktanya hanya orang-orang yang mampu beradaptasi dengan lingkungannyalah yang mampu mengikuti roda era globalisasi yang semakin dinamis ini.Jika tidak kita akan tertelan peradaban yang semakin maju.
3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini marilah kita sebagai generasi muda bangkit dan ikut berpartisipasi demi kemajuan bangsa dengan aktif dalam organisasi dan senantiasa menerapkan nilai-nilai keorganisasian dalam melaksanakan kegiatan organisasi.
Demikianlah makalah ini kami buat, besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Adapun kekurangan dan kelebihan dalam pembuatan makalah ini adalah sebuah bahan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan dalam menyusun makalah. Olehnya itu,saran dan kritik sangat kami harapkan dari para pembaca.




DAFTAR PUSTAKA
Evolusi teori organisasi, www.anneahira.com, 16 september 2012, 05.36 WITA
Phenom, Teori Organisasi Klasik,Neo-klasi dan Modern, www.gustiphenomg3.blogspot.com, 16 september 2012,0537 Wita
Teori Organisasi, www.wikipedia.com, 16 september 2012, 05.40 WITA
Stephen P. Robbins,1994, Teori Organisasi, Desain, Struktur dan Aplikasi
Prof . Dr. J.Winardi,2001, Teori Organisasi dan Pengorganisasian
Prof. Dr. Yeremias Keban, 2007, Enam Dimensi Strategis Ilmu Administrasi




[1] Teori Organisasi, www.wikipedia.com, di unduh pada 16 september 2012, 05.40 WITA
[2] Evolusi teori organisasi, www.anneahira.com, di unduh pada 16 september 2012, 05.36 WITA

1 Response to "Pengertian dan Teori Organisasi"